Pendidikan prasekolah sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1990 diselenggarakan untuk meletakkan dasar ke
arah perkembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan serta daya cipta yang
diperlukan oleh anak sebelum memasuki pendidikan dasar.
Anak usia dini merupakan masa perkembangan
psikis dan pisik yang kritis,selain itu juga merupakan masa golden age (masa
emas) dimana otak anak sedang berkembang pesat pada usia dini yaitu
0-6tahun.Oleh karena itu salah satunya dengan mencukupi gizi anak karena gizi
merupakan pilar utama dari kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus
kehidupa.
Salah satu bentuk pendidikan prasekolah
adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu merupakan suatu bentuk organisasi
terkecil, dimana anak-anak dapat bermain dan melakukan aktivitas di bawah
bimbingan para tutor dan petugas dengan cara mengembangkan fungsi-fungsi
kejiwaan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan yang harus dilalui setiap
anak. Dari identifikasi yang telah dilakukan ternyata sasaran anak usia
prasekolah yang belum terbina melalui program ini masih banyak.
Berdasarkan keadaan tersebut di atas maka
PAUD Pembina kecamatan amen kabupaten lebong perlu menciptakan program untuk meningkatkan mutu program itu sendiri terutama
peran gizi bagi tubuh anak yaitu untuk tumbuh dan berkembang.
B. Tujuan
Permasalahan
Anak usia dini adalah usia yang sangat menentukan dalam
pembentukan karakter dan kepribadian anak,usia ini juga anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.Makan yang bergizi dan seimbang
serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tersebut.
Masalah gizi di indonesia merupakan salah
satu permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian khusus.Masalah gizi sering
timbul pada anak usia dini.Menurut Santoso dan ranti(1999)anak usia prasekolah
mengalami masa perkembangan baik fisik maupun psikis oleh karena itu,anak perlu
dibina untuk dapat mandiri berprilaku menyesuaikan lingkungan dan meningkatkan
kemampuan. Peran keluarga khususnya orang tua dan sekolah sangat di perlukan.
Kebiasan makan suatu keluarga akan mempengaruhi kebiasaan makan anak sehingga
kebiasaan makan yang baik dalam suatu keluarga akan mempengaruhi pola makan
yang baik pula bagi anak. Kebiasan makan yang baik yang ditanam sejak anak
masih kecil akan berbekas hinga dewasa. Pendidikan usia pra sekolah salah
satunya dapat di capai melalui pendidikan anak usia dini (PAUD), peran guru
dalam mempengaruhi prilaku makan anak juga di perlukan, proses pendidikan dapat
mendidik anak supaya dapat menerima, menyukai dan memilih makan yang baik serta
bermutu.
C. Metode
Penyusunan Makalah
Metode penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Pengertian Program Gizi Dan Kesehatan
2) Penyelenggaraan Program Makan di PAUD
3) Tujuan Penyelenggaraan Makan di PAUD
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Program Gizi Dan Kesehatan
Pengertian Gizi dan kesehatan
Pengertian gizi terbagi
secara klasik dan masa sekarang,yaitu secara klasik gizi hanya dihubungkan
dengan kesehatan tubuh(menyediakan energi,membangun dan memelihara jaringan
tubuh,mengatur prose-proses kehidupan dalam tubuh) sedangkan pengertian gizi
sekarang,selain untuk kesehatan juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang
karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak,kemampuan belajar dan
produktifitas kerja.jadi gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,absobsi,transportasi,penyimpana,metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta
menghasilkan energi.
Gizi dan kesehatan adalah suatu
proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,Kesehatan dan gizi dapat
diartikan sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan
diberikan zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Dalam memberikan makanan bayi ASI
merupakan makanan utama, sedang lainnya sebagai makanan pelengkap. Anak usia 1
- 3 tahun sangat rentan terhadap penyakit gizi. Mereka boleh diajari makan
sendiri, dengan cara mencicipi makanan yang lunak, tidak pedas dan tidak
merangsang. Pemberian makanan manis pada anak usia dini tidak boleh terlalu
banyak supaya tidak terjadi karies (gigi berlubang), oleh karena itu anak perlu
belajar menggosok gigi. Pada usia 4 - 6 tahun kebutuhan nutrient anak relatif
kurang, sebab anak sudah bisa memilih makanan sendiri, untuk itu pengertian
tentang nilai tentang gizi boleh diajarkan. Kesehatan dan gizi anak
sangat penting untuk diperhatikan sejak dini mulai dari dalam kandungan.
Kesehatan dan gizi itu sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak yang mendapat gizi yang seimbang dan sehat akan tumbuh menjadi manusia
yang berkualitas. Sejak anak masih dalam kandungan kesehatan dan gizi perlu
diperhatikan, melalui ibunya. Cara mengusahakannya, antara lain dengan
memberikan kebiasaan untuk berdisiplin.
Potensi anak dapat dikembangkan jika anak
sehat secara fisik maupun mentalnya. Perawatan kesehatan pada anak usia dini
dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat dan menjaga kebersihan.
Pemberian makanan yang sehat dapat menjaga kesehatan, mendidik anak untuk
menanamkan kebiasaan hidup sehat. Makanan yang diberikan kepada anak harus
sesuai dengan kebutuhan gizi dan kebutuhan anak. Anak yang alergi terhadap
makanan tertentu berikan makanan pengganti untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Pengembangan potensi anak secara menyeluruh dapat dilakukan melalui stimulasi
yang cukup. Stimulasi dini perlu dilakukan sejak bayi lahir, bahkan sejak dalam
kandungan. Rangsangan dilakukan setiap hari pada semua sistem indra, gerak
kasar dan halus, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang
menyenangkan, serta pikiran bayi dan Balita. Stimulasi sebaiknya dilakukan
terus-menerus saat berinteraksi dengan bayi atau Balita dan dilakukan dalam
suasana menyenangkan dan penuh kasih sayang. kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung
semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang
dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam
makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI)
saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting
dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan
makanan yang
beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beranteka
ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat ilmu gizi biasa disebut makanan yaitu, makanarigunn
yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan,
akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan
yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur. Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras,
jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak,
margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga.
Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari. Makanan sumber zat
pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe,
tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu
serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang. Makanan sumber zat pengatur
adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral,
yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Pentingnya pengetahuan gizi dan kualitas
kesehatan anak usia dini secara langsung berpengaruh pada perkembangan dan
kebutuhan anak.Salah satu kebutuhan anak adalah kebutuhan gizi atau asupan
makanan bergizi,karena faktor gizi sangat menentukan perkembangan dan
pertumbuhan anak.Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dinyatakan bahwa
pemberian makanan yang sehat dan berprotein akan mempengaruhi perkembangan
kognitif anak selanjutnya menurut broom(2005) apa yang anak makan juga ikut
mempengaruhi irama pertumbuhan ukuran badan dan ketahanan terhadap
penyakit.Dengan pentingnya kesehatan dan gizi bagi anak maka PAUD Pembina amen
mengadakan program makan bersama di PAUD dengan menggunakan metode deskriptif
naturalistik.Program ini dilaksanakan seminggu sekali dengan sajian menu yang
berbeda.makanan yang diberikan merupakan makanan yang ditelah di nilai,nilai
gizinya.
C. Tujuan penyelenggaraan makan bersama di
PAUD
Dengan diselenggarakan makan bersama di PAUD
dapat memberikan dampak positif kelebihannya adalah dapat memberikan motivasi
bagi anak dan guru dalam melaksanakan pola hidup sehat,dapat membimbing anak
dalam mengenalkan berbagai jenis makanan yang bergizi,dapat menciptakan
kebersamaan,mengajarkan tata cara makan,dapat mengenalkan dan membudayakan
jenis-jenis dari makanan.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan
Penyelenggaraan makan diPAUD,dilaksanakan
dengan menyusun program makan bersama yaitu terdiri darti
perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan serta pengawasan dalam penyajian dan
saat makan yang dilakukan oleh guru PAUD pambina itu sendiri.Tujuan
penyelenggaraan makan diPAUD adalah dapat memberikan motifasi bagi anak dan
guru dalam melaksanakan pola hidup sehat,dapat mengenalkan berbagai jenis
makanan bergizi,menciptakan kebersamaan,mengajarkan tata cara makan,dan dapat
mengenalkan dan membudayakan berbagai jenis makan.
Frekuensi penyelenggaraan makan diPAUD
ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 1kali dalam seminggu.Penyajian yang
disediakan PAUD merupakan makanan yang telah dinilai,nilai gizinya seperti
puding,sayur sop,bubur kacang hijau,bubur sum-sum,kue dan menu makanan lain
yang sehat.Menu makanan yang disediakan setiap minggunya berbeda-beda atau
bervariasi baik dari segi jenis bahan pangan yang digunakan maupun
pengolahannya. Rekomendasi yang dapat diberikan program pendidikan kesehatan
dan peningkatan gizi dapat diterapokan secara kontinyu,sehingga efektifitasnya
maksimal ,serta program tersebut diterapkan oleh orang tua,sehingga tindakan
yang di berikan kontiyu antara disekolah
dan di rumah.
B. Saran
1. Mengingat pengolahan makanan tidak selalu di awasi oleh pihak sekolah maka
pihak sekolah perlu lebih memperhatikan aspek pengawasan.
2. Menu makanan yang di hidangkan sebaiknya lebih memperhatikan kualitas dan
kuantitas makanan, misalnya makanan yang disediakan tidak hanya makanan yang
banyak mengadung energi dan protein tetapi juga tinggi vitamin dan mineral.
Demikian juga sanitasi dan higiene makanan lebih diperhatikan
3. Mengingat penyelenggaraan makan di PAUD penting sebagai bagian dari
pendidikan gizi kesehatan anak di PAUD sebaiknya ada program pembinaan dari
kantor diknas kabupaten
4. Sampai saat ini belum ada buku pedoman teknis penyelenggaraan makanan anak
di PAUD; diharapkan kantor diknas Kabupaten dapat membuat dan menyediakan buku
pedoman ini bagi PAUD di Kabupaten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar