Selasa, 15 November 2016

PENERAPAN MAKAN BERSAMA DI PAUD UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN DAN GIZI PADA ANAK USIA DINI



Pendidikan prasekolah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1990 diselenggarakan untuk meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan serta daya cipta yang diperlukan oleh anak sebelum memasuki pendidikan dasar.

Anak usia dini merupakan masa perkembangan psikis dan pisik yang kritis,selain itu juga merupakan masa golden age (masa emas) dimana otak anak sedang berkembang pesat pada usia dini yaitu 0-6tahun.Oleh karena itu salah satunya dengan mencukupi gizi anak karena gizi merupakan pilar utama dari kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupa.

Salah satu bentuk pendidikan prasekolah adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu merupakan suatu bentuk organisasi terkecil, dimana anak-anak dapat bermain dan melakukan aktivitas di bawah bimbingan para tutor dan petugas dengan cara mengembangkan fungsi-fungsi kejiwaan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan yang harus dilalui setiap anak. Dari identifikasi yang telah dilakukan ternyata sasaran anak usia prasekolah yang belum terbina melalui program ini masih banyak.

Berdasarkan keadaan tersebut di atas maka PAUD Pembina kecamatan amen kabupaten lebong perlu menciptakan program  untuk meningkatkan mutu program itu sendiri terutama peran gizi bagi tubuh anak yaitu untuk tumbuh dan berkembang.

B. Tujuan Permasalahan

            Anak usia  dini adalah usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak,usia ini juga anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.Makan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.

Masalah gizi di indonesia merupakan salah satu permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian khusus.Masalah gizi sering timbul pada anak usia dini.Menurut Santoso dan ranti(1999)anak usia prasekolah mengalami masa perkembangan baik fisik maupun psikis oleh karena itu,anak perlu dibina untuk dapat mandiri berprilaku menyesuaikan lingkungan dan meningkatkan kemampuan. Peran keluarga khususnya orang tua dan sekolah sangat di perlukan. Kebiasan makan suatu keluarga akan mempengaruhi kebiasaan makan anak sehingga kebiasaan makan yang baik dalam suatu keluarga akan mempengaruhi pola makan yang baik pula bagi anak. Kebiasan makan yang baik yang ditanam sejak anak masih kecil akan berbekas hinga dewasa. Pendidikan usia pra sekolah salah satunya dapat di capai melalui pendidikan anak usia dini (PAUD), peran guru dalam mempengaruhi prilaku makan anak juga di perlukan, proses pendidikan dapat mendidik anak supaya dapat menerima, menyukai dan memilih makan yang baik serta bermutu.

C. Metode Penyusunan Makalah

            Metode penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1)      Pengertian Program Gizi Dan Kesehatan
2)     Penyelenggaraan Program Makan di PAUD
3)     Tujuan Penyelenggaraan Makan di PAUD

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Gizi Dan Kesehatan

 Pengertian Gizi dan kesehatan


           Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang,yaitu secara klasik gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh(menyediakan energi,membangun dan memelihara jaringan tubuh,mengatur prose-proses kehidupan dalam tubuh) sedangkan pengertian gizi sekarang,selain untuk kesehatan juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak,kemampuan belajar dan produktifitas kerja.jadi gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,absobsi,transportasi,penyimpana,metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.

Gizi dan kesehatan adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,Kesehatan dan gizi dapat diartikan sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Dalam memberikan makanan bayi ASI merupakan makanan utama, sedang lainnya sebagai makanan pelengkap. Anak usia 1 - 3 tahun sangat rentan terhadap penyakit gizi. Mereka boleh diajari makan sendiri, dengan cara mencicipi makanan yang lunak, tidak pedas dan tidak merangsang. Pemberian makanan manis pada anak usia dini tidak boleh terlalu banyak supaya tidak terjadi karies (gigi berlubang), oleh karena itu anak perlu belajar menggosok gigi. Pada usia 4 - 6 tahun kebutuhan nutrient anak relatif kurang, sebab anak sudah bisa memilih makanan sendiri, untuk itu pengertian tentang nilai tentang gizi boleh diajarkan.   Kesehatan dan gizi anak sangat penting untuk diperhatikan sejak dini mulai dari dalam kandungan. Kesehatan dan gizi itu sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang mendapat gizi yang seimbang dan sehat akan tumbuh menjadi manusia yang berkualitas. Sejak anak masih dalam kandungan kesehatan dan gizi perlu diperhatikan, melalui ibunya. Cara mengusahakannya, antara lain dengan memberikan kebiasaan untuk berdisiplin.

Potensi anak dapat dikembangkan jika anak sehat secara fisik maupun mentalnya. Perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat dan menjaga kebersihan. Pemberian makanan yang sehat dapat menjaga kesehatan, mendidik anak untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat. Makanan yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi dan kebutuhan anak. Anak yang alergi terhadap makanan tertentu berikan makanan pengganti untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pengembangan potensi anak secara menyeluruh dapat dilakukan melalui stimulasi yang cukup. Stimulasi dini perlu dilakukan sejak bayi lahir, bahkan sejak dalam kandungan. Rangsangan dilakukan setiap hari pada semua sistem indra, gerak kasar dan halus, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan, serta pikiran bayi dan Balita. Stimulasi sebaiknya dilakukan terus-menerus saat berinteraksi dengan bayi atau Balita dan dilakukan dalam suasana menyenangkan dan penuh kasih sayang. kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beranteka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat ilmu gizi biasa disebut makanan yaitu, makanarigunn yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang. Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.


Pentingnya pengetahuan gizi dan kualitas kesehatan anak usia dini secara langsung berpengaruh pada perkembangan dan kebutuhan anak.Salah satu kebutuhan anak adalah kebutuhan gizi atau asupan makanan bergizi,karena faktor gizi sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak.Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dinyatakan bahwa pemberian makanan yang sehat dan berprotein akan mempengaruhi perkembangan kognitif anak selanjutnya menurut broom(2005) apa yang anak makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan ukuran badan dan ketahanan terhadap penyakit.Dengan pentingnya kesehatan dan gizi bagi anak maka PAUD Pembina amen mengadakan program makan bersama di PAUD dengan menggunakan metode deskriptif naturalistik.Program ini dilaksanakan seminggu sekali dengan sajian menu yang berbeda.makanan yang diberikan merupakan makanan yang ditelah di nilai,nilai gizinya.

C.    Tujuan penyelenggaraan makan bersama di PAUD
 Dengan diselenggarakan makan bersama di PAUD dapat memberikan dampak positif kelebihannya adalah dapat memberikan motivasi bagi anak dan guru dalam melaksanakan pola hidup sehat,dapat membimbing anak dalam mengenalkan berbagai jenis makanan yang bergizi,dapat menciptakan kebersamaan,mengajarkan tata cara makan,dapat mengenalkan dan membudayakan jenis-jenis dari makanan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

Penyelenggaraan makan diPAUD,dilaksanakan dengan menyusun program makan bersama yaitu terdiri darti perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan serta pengawasan dalam penyajian dan saat makan yang dilakukan oleh guru PAUD pambina itu sendiri.Tujuan penyelenggaraan makan diPAUD adalah dapat memberikan motifasi bagi anak dan guru dalam melaksanakan pola hidup sehat,dapat mengenalkan berbagai jenis makanan bergizi,menciptakan kebersamaan,mengajarkan tata cara makan,dan dapat mengenalkan dan membudayakan berbagai jenis makan.
Frekuensi penyelenggaraan makan diPAUD ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 1kali dalam seminggu.Penyajian yang disediakan PAUD merupakan makanan yang telah dinilai,nilai gizinya seperti puding,sayur sop,bubur kacang hijau,bubur sum-sum,kue dan menu makanan lain yang sehat.Menu makanan yang disediakan setiap minggunya berbeda-beda atau bervariasi baik dari segi jenis bahan pangan yang digunakan maupun pengolahannya. Rekomendasi yang dapat diberikan program pendidikan kesehatan dan peningkatan gizi dapat diterapokan secara kontinyu,sehingga efektifitasnya maksimal ,serta program tersebut diterapkan oleh orang tua,sehingga tindakan yang di berikan  kontiyu antara disekolah dan di rumah.

B.    Saran

1.       Mengingat pengolahan makanan tidak selalu di awasi oleh pihak sekolah maka pihak sekolah perlu lebih memperhatikan aspek pengawasan.
2.      Menu makanan yang di hidangkan sebaiknya lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan, misalnya makanan yang disediakan tidak hanya makanan yang banyak mengadung energi dan protein tetapi juga tinggi vitamin dan mineral. Demikian juga sanitasi dan higiene makanan lebih diperhatikan
3.      Mengingat penyelenggaraan makan di PAUD penting sebagai bagian dari pendidikan gizi kesehatan anak di PAUD sebaiknya ada program pembinaan dari kantor diknas kabupaten

4.      Sampai saat ini belum ada buku pedoman teknis penyelenggaraan makanan anak di PAUD; diharapkan kantor diknas Kabupaten dapat membuat dan menyediakan buku pedoman ini bagi PAUD di Kabupaten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar